Resume Penelitian
Peranan
Wanita Pedesaan dalam Pembangunan
Prof. Pudjiwati Sajogyo
Laporan ini melihat bahwa dalam
kerangka kebijakan level nasional seperti REPELITA (Rencana Pembangunan Lima
Tahun), sector pertanian masih menjadi perhatian utama dari pemerintah sebagai
sector yang dapat memajukan perekonomian dan memperluas lapangan kerja. Ada dua
hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kebijakan di sector ini yakni
teknologi yang digunakan serta sumber daya manusia.
Sumber daya manusia tentu saja tidak
terlepas dari Rumah Tangga sebagai pemilik dan pereproduksi sumber tenaga
kerja. Ruang rumah tangga tidak bisa dilepaskan dari peran yang ada didalamnya
terutama perempuan, itu menjadi dasar mengapa perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut mengenai “Peranan Wanita Pedesaan dalam Pembangunan”.
Atas berbagai pertimbangan penelitian
sebelumnya maka wilayah dalam penelitian ini akan dilakukan di pedesaan
propinsi yang berada di luar Jawa dengan meneliti empat ruang lingkup yakni ;
akses ekonomi/pekerjaan, kesejahteraan, partisipasi politik, serta kebijakan
yang berpihak kepada kepentingan perempuan. Dalam penelitian ini, Pudjiwati
Sajogyo menggunakan dua metode analisa atau pendekatan yakni analisa satuan
keluarga dan analisa keragaman, kebudayaan dan ekosistem.
Analisa Satuan Keluarga digunakan
untuk mengkaji bagaimana pola hubungan antara perempuan dan laki – laki,
potensi dan akses sumber daya serta produktivitas pekerjaan. Begitupun dalam
keluarga sebagai suatu system social yang didalamya terdapat perbedaan peran,
alokasi ekonomi dan alokasi kekuasaan. Sedangkan analisa keragaman kebudayaan
dan ekosistem diperlukan untuk memetakan bagaimana kondisi dan perkembangan
peranan wanita di lingkungan ekonomi, social, budaya, dan ekologi.
Penelitiaan ini menemukan “pola
curahan tenaga kerja” yang berbeda antara perempuan dan laki – laki dalam
berbagai kondisi (ekonomi, social budaya). Wanita diketahui atau tanpa
diketahui mempunyai peranan yang besar dalam kesejahteraan keluarganya terutama
dalam keluarga – keluarga yang miskin dimana pendapatan perempuan berperan
penting dalam mempertahankan ekonomi dan kesejahteraan rumah tangganya.
Itu sebabnya, program atau kebijakan
pemerintah harus dapat menjangkau keterlibatan bukan
hanya di satu pihak saja tetapi juga harus melibatkan perempuan dan laki – laki
dari kondisi dan tingkatan yang berbeda – beda pula. Dalam penelitiannya, Ibu
Pudjiwati juga menekankan kebijakan atau akses yang timpang antara laki – laki
dan perempuan dapat melebarkan jurang pemisah (gap) antara masyarakat mampu
dengan tidak mampu.
Artinya dalam mengoperasionalkan
kebijakan agar tidak terjadi ketimpangan dibutuhkan penelitian mendalam
mengenai keterlibatan wanita. Dan penelitian yang tajam dan relevan harus
memperhatikan partisipasi aktif seluruh warga desa baik laki – laki dan perempuan.
Membawa hasil penelitian kembali ke desa juga menjadi salah satu cara untuk
mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan relevan.
Oleh ; Reni Andriani